Belajar Bersama Kompetensi Guru Rendah Alasannya Ialah Tak Ada Grand Design
Belajar Bersama Kompetensi Guru Rendah Alasannya Ialah Tak Ada Grand Design - Hallo sahabat kejar paket c, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Belajar Bersama Kompetensi Guru Rendah Alasannya Ialah Tak Ada Grand Design, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita,
Artikel Regulasi,
Artikel Uji Kompetensi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Belajar Bersama Kompetensi Guru Rendah Alasannya Ialah Tak Ada Grand Design
link : Belajar Bersama Kompetensi Guru Rendah Alasannya Ialah Tak Ada Grand Design
Kompetensi guru yaitu problematika dunia pendidikan yang memang tak gampang dituntaskan. Pada 2015 data menunjukkan, nilai Uji Kompetensi Guru (UKG) secara nasional ada di 56,69. Angka yang rendah ini merupakan potret kualitas guru secara nasional.
"Kompetensi guru kita memang rendah. Lalu bagaimana selanjutnya? Persoalan kompetensi guru ketika diujikan oleh negara hanya bab hilir dari panjangnya rangkaian permasalah guru nasional," kata Wakil Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim.
Masalah kualitas tenaga pendidik diawali oleh pemerintah yang belum mempunyai rencana grand design guru secara nasional. Siapapun menterinya nanti, grand design guru nasional ini harus dijadikan dasar dan parameter dalam menciptakan ragam regulasi guru.
Mulai dari rekruitmen calon guru oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), perbaikan pengelolaan kampus LPTK, denah sertifikasi guru yang tak utuh dan terkesan gonta-ganti. Kemudian pengangkatan guru, model pelatihan, distribusi, dan santunan tenaga pendidik.
"Semuanya itu belum berjalan beriringan dengan konsisten dan komprehensif," kata Salim yang kutip dari JPNN (02/01/19).
Untuk itu, FSGI mendesak semoga ada grand design guru sehingga yang sangat penting bagi kesejahteraan dan peningkatan mutu guru. Karena itu perlu ada hukum yang berpengaruh dan berkelanjutan, mengingat duduk masalah kompetensi guru yang harus diselesaikan.
Baca juga: Apakah Gaji Guru Pengaruhi Kualitas Pendidikan?
Sementara itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sendiri dikala ini sedang merancang hukum atau fatwa terkait zonasi guru yang bertujuan untuk memeratakan jumlah dan kualitas guru. Melalui zonasi guru ini diperlukan guru-guru PNS tidak menumpuk di satu sekolah atau tempat tertentu saja.
Kendati begitu, nampaknya konsep zonasi guru ini tidak mengatur mulai dari rekruitmen calon guru oleh kampus Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Mengingat duduk masalah LPTK berada di bawah kewenangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Perlu ada sinergitas dan koordinasi antara kementerian dan forum yang mempunyai tanggung jawab terhadap kualitas guru dan calon guru. Dengan adanya koordinasi dan sinergitas yang baik, ia optimistis akan muncul peraturan yang terbaik bagi kesejahteraan dan peningkatan mutu guru.
Anda sekarang membaca artikel Belajar Bersama Kompetensi Guru Rendah Alasannya Ialah Tak Ada Grand Design dengan alamat link https://kejar-paket-c-di-indonesia.blogspot.com/2019/03/belajar-bersama-kompetensi-guru-rendah.html
Judul : Belajar Bersama Kompetensi Guru Rendah Alasannya Ialah Tak Ada Grand Design
link : Belajar Bersama Kompetensi Guru Rendah Alasannya Ialah Tak Ada Grand Design
Belajar Bersama Kompetensi Guru Rendah Alasannya Ialah Tak Ada Grand Design
FSGI mendesak semoga ada grand design guru sehingga yang sangat penting bagi kesejahteraan dan peningkatan mutu guru. |
"Kompetensi guru kita memang rendah. Lalu bagaimana selanjutnya? Persoalan kompetensi guru ketika diujikan oleh negara hanya bab hilir dari panjangnya rangkaian permasalah guru nasional," kata Wakil Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim.
Masalah kualitas tenaga pendidik diawali oleh pemerintah yang belum mempunyai rencana grand design guru secara nasional. Siapapun menterinya nanti, grand design guru nasional ini harus dijadikan dasar dan parameter dalam menciptakan ragam regulasi guru.
Mulai dari rekruitmen calon guru oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), perbaikan pengelolaan kampus LPTK, denah sertifikasi guru yang tak utuh dan terkesan gonta-ganti. Kemudian pengangkatan guru, model pelatihan, distribusi, dan santunan tenaga pendidik.
"Semuanya itu belum berjalan beriringan dengan konsisten dan komprehensif," kata Salim yang kutip dari JPNN (02/01/19).
Untuk itu, FSGI mendesak semoga ada grand design guru sehingga yang sangat penting bagi kesejahteraan dan peningkatan mutu guru. Karena itu perlu ada hukum yang berpengaruh dan berkelanjutan, mengingat duduk masalah kompetensi guru yang harus diselesaikan.
Baca juga: Apakah Gaji Guru Pengaruhi Kualitas Pendidikan?
Sementara itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sendiri dikala ini sedang merancang hukum atau fatwa terkait zonasi guru yang bertujuan untuk memeratakan jumlah dan kualitas guru. Melalui zonasi guru ini diperlukan guru-guru PNS tidak menumpuk di satu sekolah atau tempat tertentu saja.
Kendati begitu, nampaknya konsep zonasi guru ini tidak mengatur mulai dari rekruitmen calon guru oleh kampus Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Mengingat duduk masalah LPTK berada di bawah kewenangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Perlu ada sinergitas dan koordinasi antara kementerian dan forum yang mempunyai tanggung jawab terhadap kualitas guru dan calon guru. Dengan adanya koordinasi dan sinergitas yang baik, ia optimistis akan muncul peraturan yang terbaik bagi kesejahteraan dan peningkatan mutu guru.
Demikianlah Artikel Belajar Bersama Kompetensi Guru Rendah Alasannya Ialah Tak Ada Grand Design
Sekianlah artikel Belajar Bersama Kompetensi Guru Rendah Alasannya Ialah Tak Ada Grand Design kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Belajar Bersama Kompetensi Guru Rendah Alasannya Ialah Tak Ada Grand Design dengan alamat link https://kejar-paket-c-di-indonesia.blogspot.com/2019/03/belajar-bersama-kompetensi-guru-rendah.html
0 Response to "Belajar Bersama Kompetensi Guru Rendah Alasannya Ialah Tak Ada Grand Design"
Post a Comment