Belajar Bersama Membangkitkan Nalar Dan Berpikir Kritis Siswa
Belajar Bersama Membangkitkan Nalar Dan Berpikir Kritis Siswa - Hallo sahabat kejar paket c, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Belajar Bersama Membangkitkan Nalar Dan Berpikir Kritis Siswa, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita,
Artikel guru,
Artikel Metode Pembelajaran, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Belajar Bersama Membangkitkan Nalar Dan Berpikir Kritis Siswa
link : Belajar Bersama Membangkitkan Nalar Dan Berpikir Kritis Siswa
Guru sebaiknya tidak menerapkan sistem latihan (drilling) untuk menyiapkan siswa menghadapi ujian. Mengerjakan teladan soal atau drilling hanya memenuhi aspek menghafal. Padahal, siswa dituntut bisa berpikir kritis dan bisa memakai logika serta logika mereka.
"Guru sebaiknya membangkitkan reasoning (penalaran, Red) siswa dalam setiap menghadapi soal," kata Rektor Universitas Terbuka (UT) Ojat Darojat yang kutip dari JPNN (09/11/18).
Untuk membangkitkan logika mereka, siswa akan dirangsang untuk selalu berpikir kritis dan memakai logika. Dengan demikian, mereka tidak semata mengandalkan daya hafalan.
Tahun depan pemerintah tetap mempertahankan butir soal yang bersifat higher order thinking skills (HOTS). Dia menegaskan, soal jenis HOTS tersebut bisa dipecahkan kalau siswa mempunyai kemampuan logika yang baik.
Pakar kurikulum sekaligus guru besar FKIP UT itu mengakui, masih ada sebagian guru yang kurang terbiasa dalam berbagi teladan soal yang merangsang logika siswa.
Sementara itu, Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi menjelaskan, kebijakan ujian nasional tahun depan tidak jauh berbeda dengan tahun ini, yaitu memakai soal kategori HOTS dengan komposisi sekitar 20 persen.
Menyikapi metode drilling yang mendekati ujian, beliau menilai hal itu kurang tepat. Bambang menjelaskan, seharusnya prinsip belajar tuntas dilakukan para guru. Dengan demikian, siswa tidak hanya mencar ilmu dikala mendekati ujian nasional.
Siswa harus punya kemampuan berpikir orde tinggi untuk menuntaskan problem yang kompleks, berpikir kritis dan rasional. Mereka juga mesti bisa menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.
HOTS merupakan pendekatan dalam pembelajaran dimana siswa diajarkan untuk berfikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif. Jika siswa dibiasakan dengan soal-soal yang menantang, potensi mereka bisa terpacu untuk berkembang.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, Nizam menyampaikan pengenalan HOTS di kelas ibaratnya memberi pupuk semoga benih potensi berpikir kritis, kreatif.
Satu sisi yaitu upaya pemerintah untuk memperbaiki tingkat pemahaman siswa semoga menjadi lebih baik. Tapi sayangnya pembelajaran HOTS belum dilakukan oleh lebih banyak didominasi guru Indonesia di dalam kelas, dan gres di sekolah sekolah yang favorit.
Anda sekarang membaca artikel Belajar Bersama Membangkitkan Nalar Dan Berpikir Kritis Siswa dengan alamat link https://kejar-paket-c-di-indonesia.blogspot.com/2019/03/belajar-bersama-membangkitkan-nalar-dan.html
Judul : Belajar Bersama Membangkitkan Nalar Dan Berpikir Kritis Siswa
Belajar Bersama Membangkitkan Nalar Dan Berpikir Kritis Siswa
![]() |
Siswa mesti bisa menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. |
"Guru sebaiknya membangkitkan reasoning (penalaran, Red) siswa dalam setiap menghadapi soal," kata Rektor Universitas Terbuka (UT) Ojat Darojat yang kutip dari JPNN (09/11/18).
Untuk membangkitkan logika mereka, siswa akan dirangsang untuk selalu berpikir kritis dan memakai logika. Dengan demikian, mereka tidak semata mengandalkan daya hafalan.
Pakar kurikulum sekaligus guru besar FKIP UT itu mengakui, masih ada sebagian guru yang kurang terbiasa dalam berbagi teladan soal yang merangsang logika siswa.
Sementara itu, Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi menjelaskan, kebijakan ujian nasional tahun depan tidak jauh berbeda dengan tahun ini, yaitu memakai soal kategori HOTS dengan komposisi sekitar 20 persen.
Menyikapi metode drilling yang mendekati ujian, beliau menilai hal itu kurang tepat. Bambang menjelaskan, seharusnya prinsip belajar tuntas dilakukan para guru. Dengan demikian, siswa tidak hanya mencar ilmu dikala mendekati ujian nasional.
Siswa harus punya kemampuan berpikir orde tinggi untuk menuntaskan problem yang kompleks, berpikir kritis dan rasional. Mereka juga mesti bisa menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.
HOTS merupakan pendekatan dalam pembelajaran dimana siswa diajarkan untuk berfikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif. Jika siswa dibiasakan dengan soal-soal yang menantang, potensi mereka bisa terpacu untuk berkembang.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, Nizam menyampaikan pengenalan HOTS di kelas ibaratnya memberi pupuk semoga benih potensi berpikir kritis, kreatif.
Satu sisi yaitu upaya pemerintah untuk memperbaiki tingkat pemahaman siswa semoga menjadi lebih baik. Tapi sayangnya pembelajaran HOTS belum dilakukan oleh lebih banyak didominasi guru Indonesia di dalam kelas, dan gres di sekolah sekolah yang favorit.
Demikianlah Artikel Belajar Bersama Membangkitkan Nalar Dan Berpikir Kritis Siswa
Sekianlah artikel Belajar Bersama Membangkitkan Nalar Dan Berpikir Kritis Siswa kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Belajar Bersama Membangkitkan Nalar Dan Berpikir Kritis Siswa dengan alamat link https://kejar-paket-c-di-indonesia.blogspot.com/2019/03/belajar-bersama-membangkitkan-nalar-dan.html
0 Response to "Belajar Bersama Membangkitkan Nalar Dan Berpikir Kritis Siswa"
Post a Comment