Tindak Lanjut Supervisi Akademik

Tindak Lanjut Supervisi Akademik - Hallo sahabat kejar paket c, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Tindak Lanjut Supervisi Akademik, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pembelajaran, Artikel Pembinaan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tindak Lanjut Supervisi Akademik
link : Tindak Lanjut Supervisi Akademik

Baca juga


Tindak Lanjut Supervisi Akademik

Salah satu prinsip supervisi pembelajaran yaitu obyektif, artinya dalam penyusunan aktivitas tindak lanjut supervisi akademik harus didasarkan pada kebutuhan konkret pengembangan keprofesian berkelanjutan guru.

Setelah melaksanakan supervisi akademik, kepala sekolah akan mendapatkangambaran terkait dengan profil kompetensi guru. Gambaran ini diperoleh berdasarkan hasil analisis dari instrumen yang dipakai pada dikala melakukan supervisi akademik. Berdasar pada profil kompetensi guru tersebut kepala sekolah melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi akademik.
=============================================




=============================================
Hasil analisis, catatan kepala sekolah, dimanfaatkan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan guru. Berdasarkan kondisi tersebut kepala sekolah sanggup menyusun program pembinaan pengembangan keterampilan mengajar guru atau meningkatkan profesionalisme guru.

Adapun bentuk tindak lanjut supervisi akademik sanggup dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut:
1.  Pembinaan
Kegiatan pembinaan sanggup berupa pembinaan eksklusif dan tidak langsung.
a. Pembinaan Langsung
Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal yang sifatnya khusus, yangperlu perbaikan dengan segera dari hasil analisis supervisi. Menurut Sahertian (2000) pembinaan dengan pendekatan eksklusif berarti supervisor memperlihatkan isyarat langsung. Dengan demikian dampak supervisor lebih dominan.
Kegiatan pembinaan eksklusif yang dilakukan setelah kepala sekolah tamat melaksanakan observasi pembelajaran yaitu pertemuan pasca observasi. Pada pertemuan ini kepala sekolah memberi balikanuntuk membantu membuatkan sikap guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Dari umpan balik itu pula dapat tercipta suasana komunikasi yang tidak menjadikan ketegangan, tidak menonjolkan otoritas, memberi kesempatan untuk mendorong guru memperbaiki penampilan dan kinerjanya.
Pada kegiatan ini kepala sekolah sanggup melakukanlima langkah pembinaan kemampuan guru yaitu:
1)   menciptakan hubungan-hubungan yang harmonis,
2)   analisis kebutuhan,
3)   mengembangkan taktik dan media,
4)   menilai, dan
5)   revisi

b. Pembinaan Tidak Langsung
Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal yang sifatnya umum yangperlu perbaikan dan perhatian sehabis memperoleh hasil analisissupervisi. Sahertian (2000) menyatakan bahwa: sikap supervisor dalam pendekatan tidak eksklusif yaitu mendengarkan, memberi penguatan, menjelaskan, menyajikan, dan memecahkan masalah. Beberapa jenis komponen yang sanggup dipilihkepala sekolah dalam membinaguru untuk meningkatkan proses pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1. Menggunakan buku pedoman/petunjuk bagi guru dan bahanpembantu guru lainnya secara efektif.
2.  Menggunakan buku teks secara efektif.
3. Menggunakan praktek pembelajaran yang efektif yang dapatmereka pelajari selama bimbingan teknis profesional/inservicetraining.
4.  Mengembangkan teknik pembelajaran yang telah mereka miliki
5.  Menggunakan metodologi yang luwes (fleksibel).
6.  Merespon kebutuhan dan kemampuan individual penerima didik.
7. Menggunakan lingkungan sekitar sebagai alat bantu pembelajaran.
8.  Mengelompokkan penerima didik secara lebih efektif.
9.  Mengevaluasi penerima didik dengan lebih akurat/teliti/seksama.
10. Bekerjasama/berkolaborasi dengan guru lain biar lebih berhasil.
11.Mengikutsertakan masyarakat dalam mengelola kelas.
12. Memperkenalkan teknik pembelajaran modern untuk penemuan dankreatifitas layanan pembelajaran.
13. Membantu penerima didik dalam meningkatkan keterampilan berpikirkritis, menuntaskan duduk kasus dan pengambilan keputusan.
14. Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 41 tahun 2007 mengatur perihal pengawasan proses pembelajaran yang mencakup pemantauan dan supervisi. Berdasarkan peraturan tersebut kegiatan tindak lanjut supervisi akademik sanggup dilakukan kepala sekolah dengan pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi. Kepala sekolah sanggup menentukan alternatif kegiatan tindak lanjut tersebut di atas sesuai dengan analisis hasilsupervisi akademik terhadap komponen-komponen tersebut di atas.

Kepala sekolah menentukan kelompok guru dengan permasalahan yang menyerupai apa, pada komponen yang mana, sanggup diberikan tindak lanjut denganpemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi. Pada setiap kegiatan tindak lanjut yang dipilih kepala sekolah harus merumuskan latar belakangdan tujuan pemilihan kegiatan, serta sasaran yang harus dicapai. Hal-hal tersebut di atas harus dicantumkan pada aktivitas tindak lanjut.                 

Program  Tindak Lanjut Hasil Supervisi Akademik
Agar pelaksanaan tindak lanjut supervisi akademik sanggup berlangsung secara.efektif perlu membuat aktivitas rencana tindak lanjut.  Modul ini dibutuhkan membekali penerima menyusun aktivitas tindak lanjut hasil supervisi akademik.

Penyusunan aktivitas tindak lanjut diawali dengan melaksanakan analisis kebutuhan penerima berdasarkan analisis hasil supervisi akademik.Analisis kebutuhan merupakan upaya menentukan perbedaan antara pengetahuan,ketrampilan dan sikap yang dipersyaratkan dan yang secara konkret dimiliki. Analisis kebutuhan ini sanggup dilakukan dalam tahapan sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan terkait masalah-masalah pembelajaran dan perbedaan (gap) apa saja yang ada antara pengetahuan,ketrampilan dan sikap yang nyata dimiliki guru dan yang seharusnya dimiliki guru?Perbedaan tersebut kemudian dikelompokkan, disintesiskan dan diklasifikasikan untuk menentukan jenis kegiatan tindak lanjut.
2)  Mencatat prosedur-prosedur untuk mengumpulkan gosip embel-embel perihal pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dimiliki guru.
3)  Mengidentifikasi dan mencatat kebutuhan-kebutuhan khusus pembinaan ketrampilan pembelajaran guru.
4)  Menetapkan jenis  pembinaan ketrampilan pembelajaran guru.
5)  Menetapkan tujuan pemilihan jenis pembinaan.
6)  Mengidentifikasi dukungan lingkungan dan hambatan-hambatannya.
7)  Mengidentifikasi tugas-tugas administrasi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tindak lanjutseperti keuangan,sumber-sumber belajar, sarana prasarana.


================================================





= Baca Juga =





Demikianlah Artikel Tindak Lanjut Supervisi Akademik

Sekianlah artikel Tindak Lanjut Supervisi Akademik kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Tindak Lanjut Supervisi Akademik dengan alamat link https://kejar-paket-c-di-indonesia.blogspot.com/2019/09/tindak-lanjut-supervisi-akademik.html

0 Response to "Tindak Lanjut Supervisi Akademik"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel